Apa sih bedanya FGD dan LGD di tes IUP UGM?
Kalian pernah dengar apa itu FGD dan LGD? Kalau belum tahu, Feller jelasin disini yuk biar lebih paham! Seleksi IUP UGM dirancang untuk menjaring calon mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kecakapan bahasa Inggris, semangat belajar tinggi, serta kesiapan beradaptasi dalam atmosfer pendidikan global dan multikultural.
Dalam seleksi masuk IUP (International Undergraduate Program) UGM, terdapat adanya Focus Group Discussion (FGD) dan Leaderless Group Discussion (LGD) menjadi tahapan penting yang menguji lebih dari sekadar kemampuan berpikir. Kedua bentuk diskusi ini dirancang untuk menilai bagaimana kamu berinteraksi dalam tim, berpikir kritis, menyampaikan ide, serta menunjukkan potensi kepemimpinan dalam situasi yang dinamis.
Selama proses FGD atau LGD, peserta akan dikelompokkan menjadi tim kecil berisi 6–8 orang. Masing-masing akan diberikan satu studi kasus untuk didiskusikan bersama. Dalam proses ini, pengamat, baik dari pihak kampus atau panitia seleksi, akan mencermati cara kamu berkontribusi dalam diskusi, termasuk cara kamu menyampaikan argumen, mendengarkan orang lain, dan mengambil peran dalam tim.
Lalu, apa perbedaannya?
- Pada FGD, biasanya diharapkan ada satu orang yang bersedia menjadi leader untuk memandu jalannya diskusi agar tetap fokus dan terarah. Inisiatif mengambil peran sebagai pemimpin bisa menjadi poin tambahan karena menunjukkan kepemimpinan dan tanggung jawab.
- Sementara itu, LGD cenderung lebih bebas tanpa pemimpin yang ditunjuk. Semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara dan berdiskusi. Namun, akan sangat diapresiasi jika kamu bisa merangkum hasil diskusi di akhir sesi secara jelas dan terstruktur.
Kalau kamu ingin tampil menonjol, berikut salah satu contoh inisiatif saat FGD:
“Kalau tidak ada keberatan, saya ingin membantu memimpin diskusi ini agar lebih terarah. Mungkin kita bisa tunjuk satu teman sebagai timer dan satu lagi sebagai notulen. Yuk, kita mulai dengan mendengarkan pendapat pertama.”
Sedangkan dalam LGD, menjadi orang yang merangkum poin penting diskusi bisa memberikan kesan bahwa kamu aktif mendengarkan dan punya kemampuan berpikir sistematis.
FGD dan LGD bukan cuma tentang siapa yang paling banyak bicara, tapi siapa yang bisa berkontribusi efektif dan membangun dinamika diskusi yang sehat.
Nah, itu dia Elizens penjelasan mengenai FGD dan LGD dalam tahapan tes IUP UGM. Tes masuk IUP UGM ini juga bukan sekadar soal kemampuan akademik saja. Lebih dari itu, tes ini mengukur seberapa siap kamu belajar dalam lingkungan internasional, dari kemampuan Bahasa Inggris, logika berpikir, sampai mental dan motivasi kamu dalam menghadapi tantangan kuliah di skala global.
Kalau kamu punya impian kuliah di UGM dan ikut program internasional, pastikan kamu nggak cuma pintar, tapi juga percaya diri, aktif, dan punya cara berpikir terbuka. Di sinilah pentingnya persiapan yang matang, biar kamu nggak cuma ikut tes, tapi juga lolos dengan bangga!
Sudah siap menunjukkan kemampuan terbaikmu di tes IUP UGM? Yuk, latih skill komunikasimu sejak sekarang! Jangan lupa juga untuk join bimbel bersama Elins Education Course untuk bantu kamu meraih impianmu masuk ke universitas favorit!